“Karakter yang Kuat Lahir dari Lingkungan yang Tepat”
PDF — “Anak ibarat kertas putih. Apa yang ditulis oleh lingkungan akan membekas sepanjang hidupnya.”
Pendidikan karakter sebenarnya dapat diperoleh di mana saja, selama yang ditanamkan adalah budi pekerti luhur. Namun di era modern seperti sekarang, ketika teknologi membawa banyak tantangan dan rendahnya akhlak semakin terlihat pada anak-anak, pendidikan akhlak tidak bisa diberikan oleh sembarang pihak yang tidak memiliki standar agama yang baik.
Faktor utama pembentuk karakter seseorang tentu berasal dari keluarga. Namun, sikap seorang anak ketika berada di luar rumah sangat dipengaruhi oleh lingkungan pertemanan dan sekolahnya. Sebagus apa pun pembiasaan di rumah, jika berhadapan dengan lingkungan yang memanjakan hawa nafsu dan rasa penasaran, maka pengaruh itu bisa membekas selamanya.
Generasi muda adalah usia emas—tahap perkembangan di mana mereka sedang belajar beradaptasi dan ingin mencoba banyak hal baru. Di sinilah peran orang tua dan orang dewasa di sekitar mereka: mengarahkan mereka pada lingkungan dan pertemanan yang tepat.
Lalu seperti apa lingkungan yang tepat? Yaitu lingkungan yang mengajarkan perbedaan antara perilaku baik dan buruk, memberikan teladan dalam mengelola emosi, serta menyalurkan kebutuhan dan keinginan anak dengan cara yang sesuai syariat Islam.
Menurut data BKKBN Indonesia, hasil survei menunjukkan bahwa 8–10% remaja usia 15–19 tahun pernah terjebak dalam pergaulan bebas. Angka ini bukan untuk menyalahkan pihak tertentu, tetapi menjadi pengingat bahwa ada faktor penyimpangan yang mempengaruhi remaja Indonesia. Generasi muda hari ini adalah calon penjaga keluarga dan bangsa di masa depan. Generasi yang baik akan melahirkan keturunan yang baik pula.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا…
(QS. At-Tahrim: 6)
Ayat ini menegaskan pentingnya menjaga diri dan keluarga dari keburukan, dimulai dari lingkup terkecil: rumah. Bekal terbaik adalah pendidikan yang kita wariskan kepada generasi muda.
Dengan pendidikan yang baik dan lingkungan yang mendukung, seseorang akan lebih mudah mengikuti kebiasaan baik. Karena sejatinya, kebaikan itu menular dan menenangkan hati. Maka, manfaatkanlah masa muda sebagai kesempatan untuk terus belajar, menjaga diri, dan merawat iman dengan agama.
Baarakallahu fiikum.
(Irwina)

