“Olahraga Sebagai Bekal Fisik Saat Haji”
KBIHU — Ibadah haji merupakan ibadah yang sangat istimewa bagi umat muslim. Kesempatan itu bisa jadi hanya datang sekali seumur hidup jika Allah mengizinkan. Karena itu, sebagai ikhtiar menjaga kebugaran fisik sebelum melaksanakan perjalanan haji, seseorang perlu membiasakan diri dengan olahraga rutin. Lalu, olahraga seperti apa yang sebaiknya dilakukan sebagai persiapan terbaik?
Berikut beberapa olahraga yang dianjurkan untuk dirutinkan minimal 3 bulan sebelum berangkat haji:
Pertama, jalan kaki atau jalan cepat.
Latihan ini paling sederhana sekaligus paling mirip dengan aktivitas haji. Sebab, saat ibadah haji nanti, jamaah akan banyak berjalan kaki ke berbagai tempat. Dalam rangkaian tawaf, sa’i, hingga perjalanan Mina–Arafah–Muzdalifah, jamaah bisa menempuh belasan ribu langkah per hari. Jumlah yang tidak sedikit. Karena itu, pembiasaan jalan kaki penting agar tubuh tidak mudah lelah, terutama bagi masyarakat yang terbiasa menggunakan transportasi dan cenderung “mager”. Jalan kaki 30–60 menit per hari sudah sangat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Kedua, lari ringan (jogging).
Selain jalan kaki, jogging juga bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Latihan ini membiasakan jantung dan paru-paru bekerja lebih optimal. Jantung adalah pusat vital tubuh yang sering menjadi titik lemah dan rentan terserang penyakit. Karena itu, pembiasaan dengan jogging 2–3 kali sepekan sangat dianjurkan. Tidak perlu cepat, cukup dengan kecepatan ringan untuk menjaga ritme napas.
Ketiga, senam atau aerobik ringan.
Olahraga ini membantu melenturkan tubuh sekaligus memperkuat otot inti (core). Senam bisa menjadi alternatif yang menyenangkan, terutama bagi jamaah yang kurang menyukai jogging.
Keempat, stretching dan latihan fleksibilitas.
Di sela-sela jalan kaki atau jogging, sempatkan stretching. Peregangan membantu otot tetap lentur sehingga tidak mudah kaku ketika harus berjalan jauh atau berdiri lama. Fokus pada peregangan betis, paha, dan punggung.
Kelima, latihan beban ringan (fitness).
Bagi yang masih mampu, latihan seperti squat, step-up, atau angkat beban ringan sangat membantu memperkuat otot kaki dan punggung. Hal ini penting karena saat haji nanti jamaah sering membawa barang-barang bawaan, baik pakaian maupun perlengkapan ibadah.
Keenam, bersepeda statis maupun outdoor.
Jika jogging terasa berat, bersepeda bisa menjadi alternatif untuk melatih daya tahan jantung dan paru-paru.
Seperti pepatah Latin yang berbunyi mens sana in corpore sano — di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Pentingnya menjaga kesehatan ini juga ditegaskan dalam sabda Nabi Muhammad SAW:
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, pada keduanya ada kebaikan.”
(HR. Muslim)
Haji adalah ibadah yang mulia, maka persiapannya pun harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Ikhtiar menjaga kesehatan menjadi bekal penting agar rangkaian ibadah di Baitullah dapat dijalani dengan lancar. Mari jaga kesehatan sejak dini, karena Allah akan memampukan hamba-Nya yang dipanggil untuk berhaji.
Baarakallahu fiikum.
(Irwina)

