Share

Cara Menikmati Hafalan dan Membagi Waktu untuk Muraja’ah

Menghafal Al Quran adalah perjalanan panjang yang penuh keberkahan. Namun, tidak jarang para penghafal merasa berat di tengah jalan karena beban target yang tinggi atau rasa bosan dalam muraja’ah. Padahal, jika dijalani dengan cara yang tepat, hafalan Al Quran bisa menjadi ibadah yang menenangkan dan menyenangkan.

Cara Menikmati Hafalan Al Quran

1. Jangan Membuat Target yang Membebani Diri Sendiri
Setiap orang memiliki kemampuan dan ritme belajar yang berbeda. Menetapkan target yang terlalu tinggi justru bisa membuat hati tertekan dan pikiran lelah. Lebih baik ambil target kecil tapi konsisten, daripada besar namun akhirnya berhenti di tengah jalan.

2. Konsisten Setoran
Hafalan Al Quran bukan hanya tentang menambah, tapi juga menjaga. Dengan konsisten menyetorkan bacaan kepada guru atau teman, hafalan akan lebih kuat sekaligus terkontrol.

3. Gunakan Hafalan dalam Shalat
Salah satu cara paling indah untuk menjaga hafalan adalah dengan membacanya dalam shalat. Terutama di malam hari saat tahajud, ketika suasana lebih hening dan hati lebih khusyuk, hafalan terasa lebih meresap ke dalam jiwa.

Cara Membagi Waktu untuk Muraja’ah

Menjaga hafalan membutuhkan disiplin waktu. Berikut pembagian waktu sederhana yang bisa menjadi panduan:

– Ba’da Tahajud
Gunakan 30 menit untuk muraja’ah, lalu lanjutkan dengan 10 menit istighfar. Dua amalan ini akan menjaga hafalan sekaligus membersihkan hati.

– Ba’da Subuh sampai Syuruq
Waktu pagi yang penuh keberkahan sangat baik dimanfaatkan untuk mengulang hafalan. Terutama di hari libur, saat tidak terburu oleh aktivitas lain.

– Waktu Dhuha
Jika memungkinkan, sisihkan sedikit waktu di sela aktivitas untuk muraja’ah. Meski singkat, tetap bernilai untuk menjaga hafalan tetap segar.

– Ba’da Ashar atau Ba’da Maghrib
Kedua waktu ini sering menjadi momen terbaik untuk tilawah dan muraja’ah bersama keluarga atau teman sesama penghafal.

Kunci Disiplin dan Istiqomah

Menurut Ustadz Suherman, S.Ag., Al Hafidz (Pembina Tahfidz Baitul Quran Daarut Tauhiid), ada dua kunci utama dalam menjaga hafalan:

  1. Disiplin: Memiliki azzam (tekad) yang kuat.
  2. Istiqomah: Menjaga konsistensi minimal 3 bulan tanpa putus, hingga muraja’ah menjadi kebiasaan yang melekat.

Menghafal dan menjaga Al Quran bukan sekadar aktivitas ibadah, melainkan jalan untuk menata hati, mendidik diri, dan menjemput keberkahan hidup. Dengan tekad yang kuat, konsistensi, serta pembagian waktu yang baik, perjalanan ini akan terasa ringan sekaligus indah.

X