Jakarta – Alhamdulillah DKM Daarut Tauhiid Jakarta telah kembali menyelenggarakan Dauroh Sehati pada tanggal 28-29 Oktober 2023. Pada angkatan ke-8 ini, Dauroh Sehati mengangkat tema “Menikah itu Mudah”.
“Sehati” merupakan komunitas pembinaan pranikah yang sebenarnya telah berdiri sejak tahun 2003. Namun sempat vakum selama beberapa tahun dan Alhamdulillah hadir kembali di bawah naungan DKM Daarut Tauhiid Jakarta sejak tahun 2020. Sejak kebangkitannya kembali Dauroh Sehati tahun ini sudah mencapai angkatan yang ke-8.
Yang perlu seringkali ditegaskan bahwa Sehati bukanlah biro jodoh, namun merupakan sarana menimba ilmu dan memperbaiki diri untuk ikhtiar menjemput takdir terbaik dari Allah. Jika ada takdirnya sesama anggota ataupun di luar anggota mendapat kesempatan menjalani proses ta’aruf, tim Sehati siap mendampingi dan mebimbing prosesnya.
Dauroh Sehati merupakan pintu gerbang untuk menjadi anggota Sehati. Dalam satu tahun, Dauroh Sehati hanya dilaksanakan 1 sampai 2 kali. Anggota yang sudah tergabung dalam komunitas Sehati memiliki kesempatan yang lebih luas untuk mendapatkan pembinaan dan pendampingan selama proses penantian bahkan sampai nanti setelah berumah tangga.
Pada Dauroh Sehati kali ini, terdapat lima materi yang disuguhkan kepada peserta. Pertama, bersama Ustadz Ahmad Zakasih Lc., peserta diberi bekal tentang ilmu fiqh seputar tahapan pernikahan. Mulai dari ta’aruf, khitbah, hingga akad nikah. Bahasan ini menjadi materi pembuka kegiatan dauroh untuk memberikan gambaran kepada peserta tentang tata cara pernikahan yang syar’i tanpa melalui proses pacaran yang bagi sebagian orang menjadi tahapan yang harus dilalui sebelum pernikahan.
Materi kedua, bersama Bunda Damayanti M.Psi., CHC. Peserta diajak muhasabah diri dari sudut pandang psikologi. Hal ini dilakukan agar peserta dapat menyelesaikan masalah dengan dirinya sebagai bentuk pembenahan diri untuk persiapan menjalani amanah baru berupa rumah tangga.
Materi selanjutnya Ustadzah Erika Suryani Dewi, Lc., MA. membahas seputar fiqh Thalaq. Mungkin sebagian orang menganggap Thalaq merupakan pembahasan yang tabu, apalagi dalam persiapan menjelang pernikahan. Namun justru hal ini penting untuk diangkat, agar setiap pasangan memahami bahwa jangan dengan mudah menyatakan Thalaq jika nantinya menjalani ujian dalam rumah tangga.
Materi di malam hari sedikit agak sensitif namun juga merupakan ilmu yang penting untuk diketahui bagi para calon pasangan, yakni tentang fiqh malam pertama. Bersama Ustadz Ikhsan Hakim, para peserta diberikan pemahaman akan adab-adab yang seringkali terabaikan. Padahal pernikahan adalah ibadah dan juga Sunnah Rasul, sudah semestinya setiap ibadah termasuk malam pertama dilakukan dengan adab yang Rasulullah ajarkan.
Materi terakhir sebagai materi penutup bersama Ustadz Dadang Sukandar, membahas tentang masa penantian. Menjadi motivasi dan penguat kembali para peserta yang mayoritas masih dalam masa penantian, agar yakin bahwa takdir dari Allah pasti yang terbaik. Peserta diberikan pemahaman untuk mengisi masa penantian dengan hal-hal yang positif seperti memperbaiki kualitas diri dan mendekatkan diri kepada Allah.
Semoga melalui Dauroh Sehati ini, melahirkan para calon suami-istri yang berkualitas dan siap menempuh amanah baru berupa rumah tangga dengan keilmuan yang mumpuni. (iyiz)