Bandung – Dalam masa pandemi covid-19 ini, program Pesantren Daarut Tauhiid tetap berjalan. Jika sebelumnya program-program berjalan secara offline (mukim), di masa pandemi ini program pesantren dilaksanakan secara online atau virtual. Dengan adanya program pesantren secara virtual ini memberikan kesempatan jangkauan dakwah yang lebih luas karena bisa dikatakan tidak mengenal batasan tempat dan waktu.
Jika sebelumnya sudah dilaksanakan program pesantren virtual untuk jamaah yang berada di dalam negeri saja. Berikutnya dengan semangat untuk menjangkau lebih luas lagi sasaran dakwahnya, tidak hanya di dalam negeri bahakan hingga luar negeri, maka Pesantren Daarut Tauhiid menyelenggarakan program kajian virtual untuk saudara-saudara muslim Indonesia yang berada di luar negeri. Karena tidak bisa dipungkiri bahawa muslim Indonesia di luar negeri begitu banyak, baik yang sedang menuntaskan studinya ataupun bekerja.
Pada Ahad (14/3), Pesantren Daarut Tauhiid berkesempatan menyelenggarakan Kajian Virtual bersama komunitas Muslim Indonesia Kaiserslautern (MIKAIL) Jerman. Meskipun secara waktu berbeda sekitar 6 jam (20.00 WIB & 14.00 CET), kajian dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Kajian virtual ini diikuti oleh anggota komunitas MIKAIL Jerman sebanyak 15 peserta.
Kajian virtual yang diselenggarakan oleh Pesantren Daarut Tauhiid bersama MIKAIL Jerman ini mengusung materi Fiqih dengan tema bahasan “Mengapa Sholat Menjadi Amal Paling Utama?”. Untuk pemateri dalam kajian virtual ini adalah Ustadz Mulyadi Al Fadhil yang merupakan Kepala Harian Pesantren Daarut Tauhiid dan Ketua Lazanah Syariah Daarut Tauhiid.
Ustadz Mulyadi menyampaikan materi yang sangat penting untuk diketahui, yaitu tentang keutamaan dan pentingnya sholat.
“Dalam kondisi apapun dan dimanapun, tetap kita harus menjaga sholat karena ini amal utama kita. Jangan pernah meninggalkan shalat karena ini yang menjadi ciri kita sebagai umat Rasulullah dan ini menjadi amal utama dalam kehidupan kita. Sholat sebagai tiangnya agama, rukun islam dan pertama pembeda dari muslim dan kafir juga menjadi perintah Allah yang penting bagi kita secara langsung.” pesannya.
Setelah pertemuan ini, rencananya kajian virtual ini akan dilanjutkan di seri kedua pekan depan dengan bahasan materi yang berbeda. (AP)