Share

Kelembutan Hati: Modal Utama Menguatkan Diri 

MASJID DT BANDUNG – Langkah yang ringan adalah langkah yang mengantarkan kita kepada kebaikan. Dalam Islam, Allah sangat menyukai setiap langkah seorang muslim menuju tempat penuh keberkahan, yaitu masjid. Di sinilah jiwa menemukan ketenangan, raga mendapatkan istirahat, dan pikiran kembali jernih. 

Masjid bukan sekadar tempat sholat, melainkan juga pusat ilmu, pelajaran, pengabdian, sekaligus sumber jawaban bagi setiap kegelisahan. Saat berada di dalamnya, hati lebih mudah tersentuh: merasa bersalah, mengakui dosa, memohon ampun dengan penuh khidmat, serta merenungi betapa banyak nikmat Allah dibandingkan masalah yang kita hadapi. 

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: 

“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah, membaca Kitabullah dan saling mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka ketenangan, mereka akan dinaungi rahmat, dikelilingi para malaikat, dan Allah akan menyebut mereka di sisi makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya.” (HR. Muslim) 

Salah satu aktivitas utama di masjid adalah kajian. Dalam majelis ilmu, Allah mengangkat derajat hamba-Nya dan doa-doa mereka diaminkan oleh para malaikat. Fenomena ini dapat kita lihat dalam kajian Gurunda Aa Gym, yang dihadiri ribuan jamaah—dengan sebagian besarnya adalah Gen Z. Mereka datang bukan hanya untuk berkumpul, tetapi untuk mencari ketenangan, menemukan jawaban atas kegelisahan hati, dan menguatkan diri melalui lingkungan yang mendekatkan kepada Allah. 

Generasi muda yang merasakan nikmatnya berlama-lama di masjid berarti telah menapaki jalan keselamatan akhirat. Sebab, Allah mencatatnya sebagai bagian dari jihad fii sabilillah. Rasulullah SAW bersabda: 

“Barangsiapa memasuki masjid ini untuk mempelajari kebaikan atau mengajarkannya, maka ia seperti mujahid di jalan Allah. Dan barangsiapa memasukinya bukan dengan tujuan tersebut, maka ia seperti orang yang sedang melihat sesuatu yang bukan miliknya.” (HR. Ibnu Hibban) 

Keutamaan ini menjadikan hati rindu untuk terus menghadiri kajian di masjid. Sebagaimana sabda Nabi: 

“Tempat yang paling dicintai Allah adalah masjid-masjidnya, dan tempat yang paling dibenci Allah adalah pasar-pasarnya.”(HR. Muslim) 

Dengan janji dan ridha Allah, masjid kembali menjadi pusat penyembuhan jiwa. Dari sanalah lahir kelembutan hati, prasangka baik, serta kekuatan untuk menjalani hidup dengan lebih bermanfaat. Semoga Allah menjadikan hati kita selalu lembut, langkah kita ringan menuju masjid, dan amal kita diterima sebagai bekal menuju keselamatan akhirat. 

(Irwina) 

X