Pesantren Daarut Tauhiid Ikuti Acara Sosialisasi Perda Pesantren Dari Kemenag

Share

Bandung – Pada hari Senin (15/2), Pesantren Daarut Tauhiid mendapatkan undangan untuk pertemuan para pimpinan pesantren yang berada di bawah naungan Kementerian Agama kota Bandung. Ada kurang lebih 37 pesantren yang diundang dengan agenda sosialisasi Peraturan Daerah tentang pesantren. Hadir dalam pertemuan ini Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, yang menyampaikan sambutan sekaligus menyosialisasikan Peraturan Daerah (Perda) Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren.

“Setidaknya ada tiga hal yang menjadi catatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk pondok pesantren saat ini. Pertama adanya penyuluhan kesehatan dan lingkungan hidup. Kedua adanya pemberdayaan pesantren dengan program-program, seperti adanya OPOP (One Pesantren One Product). Ketiga terkait bantuan, seperti bantuan pendanaan atau sarana prasarana bagi pesantren yang membutuhkan”, kata Uu dalam pemaparannya.

Wakil Gubernur juga menyampaikan tiga tujuan pesantren. “ Ada tiga tujan pesantren, diantaranya adalah pertama agar menjadi seorang Muttaqin orang yang bertaqwa. Kedua lurus para lulusannya atau menjadi imam Al Muttaqien menjadi pemimpin yang bertaqwa. Ketiga menjadi ulama wa amilin menjadi ulama yang mengamalkan ilmunya. Ini menjadi program tertinggi yang diharapkan dari setiap pesantren”, tambahnya.

Bekerja sama dengan Kementerian Agama Kanwil Jawa Barat juga Kota Bandung, bahwa akan diadakan pendataan oleh pihak pemerintah provinsi untuk pesantren.  Karena dari 16 ribu pesantren yang ada di Jawa Barat baru 8 ribuan yang dinyatakan layak dan memiliki atau memenuhi persyaratan sebagai pesantren dan memiliki persyaratan untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah. Sehingga kedepan, dengan adanya program ini membuat pesantren pesantren benar-benar terdata dan bisa mendapatkan bantuan yang diharapkan dari pemerintah.

Kemudian sambutan dari Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat,  Adib,  menyampaikan bahwa “Di Jawa Barat ini lebih dari satu juta santri dengan lebih dari 10 ribu pesantren diharapkan bisa membangun Jawa Barat menjadi lebih baik lagi. Disampaikan juga bahwa Pesantren kini memiliki kesetaraan dengan program-programnya, bisa kesetaraan secara muadalah atau juga kesetaran dengan pendidikan formal atau pendidikan non-formal di bawah PKBM yang ada di masing-masing pesantren.”

Dalam kesempatan ini Mulyadi Al Fadhil selaku Kepala Harian Pesantren hadir mewakili pesantren Daarut Tauhid. Mulyadi menyampaikan bahwa, “Dalam pertemuan ini selain mendapatkan wejangan dari Wakil Gubernur dan dari Kepala Kanwill Kemenag Jawa Barat juga terjalin silaturahmi antar pesantren yang hadir, sehingga bisa mengetahui di kota Bandung ini ada pesantren yang Salaf dengan kitab kuning ada yang Pesantren Modern dengan memadukan berbagai pendidikan formal dan non formal seperti Daarut Tauhiid dan juga ada pesantren yang berada di sekolah seperti di Madrasah Aliyah, MAN 1 Bandung yang berada di Cijerah. Ini jadi masukan juga untuk pesantren Daarut Tauhiid yang memiliki pendidikan formal juga Pesantren boarding dan juga ada PKBM pendidikan kesetaraan yang diselenggarakan. Semoga bermanfaat bagi kemajuan Daarut Tauhiid kedepan.”

Dalam pelaksanaan acara sosialisasi ini diterapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, karena untuk pencegahan penularaan covid-19. Acara sendiri berlangsung secara tatap muka (Offline) di Aula MAN 1 Kota Bandung. “Dalam menghadiri acara ini diterapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Karena setiap peserta yang masuk harus diswab antigen terlebih dahulu dan baru bisa masuk ruangan setelah 15 menit menunggu hasil swab itu keluar”, tambah Mulyadi. (AP)

X
× Tanya Admin