Santri Baitul Quran DT Pesiar Perdana Usai 40 Hari Mujahadah
Ahad (31/8/2025) menjadi hari istimewa bagi para santri dan orangtua/sali santri Baitul Quran Daarut Tauhiid (DT). Setelah melewati masa pembiasaan selama 40 hari penuh di pesantren, akhirnya mereka mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan kunjungan dan pesiar santri. Empat puluh hari pertama ini menjadi fase mujahadah yang melatih kemandirian, kedisiplinan, serta membiasakan hati mereka untuk terpaut pada Al Quran.
Kegiatan kunjungan dan pesiar dilaksanakan sejak pukul 06.00 hingga 15.00 WIB. Meski mendapat izin keluar, ada beberapa ketentuan penting yang tetap dijaga agar semangat mujahadah tidak pudar. Para orangtua/wali santri tidak diperkenankan meminjamkan atau menggunakan HP/gadget untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, terutama game dan media sosial. Aturan ini bertujuan agar benteng diri yang sudah dilatih selama 40 hari tidak mudah runtuh oleh distraksi dunia digital.
Selain itu, jarak pesiar dibatasi maksimal 15 KM dari Masjid DT, dengan larangan keras untuk mendatangi tempat-tempat yang dapat melalaikan dari Allah. Para santri dan orangtua/wali juga diwajibkan membagikan lokasi (share loc) di grup agar dapat terus terpantau. Dengan begitu, meski berada di luar lingkungan pesantren, nilai-nilai ketaatan dan pengawasan tetap menyertai langkah-langkah mereka.
Di tengah rasa rindu yang terobati, ada kebahagiaan tersendiri dari para orangtua yang menanti. “Alhamdulillah, setelah 40 hari saya bisa bertemu anak saya lagi. Rasanya berbeda, wajahnya lebih teduh dan tutur katanya lebih lembut. Saya yakin tempaan di pesantren sudah mulai terlihat hasilnya,” ungkap salah satu orangtua santri dengan penuh haru.
Semoga Allah senantiasa menjaga langkah para santri Baitul Quran DT, menjadikan setiap aktivitas mereka bernilai ibadah, dan melimpahkan keberkahan bagi pesantren tercinta ini. Aamiin ya Rabbal ‘alamin. [ATS]