Bandung – Tim Pesantren Daarut Tauhiid mengadakan kegiatan Silaturahim sekaligus studi banding bersama perwakilan dari Kuttab Al-Fatih Bandung (Cimenyan). Karena masih dalam masa pandemi Covid-19, kegiatan dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Rabu (21/01), mulai pukul 14.00 hingga 15.25 atau menjelang Ashar.
Kegiatan yang berlangsung secara daring ini dihadiri oleh perwakilan Pesantren mulai dari Wakil Kepala Harian Pesantren, Kepala Sekretariat Pesantren, Kepala Unit Baitul Quran dan DKM DT, Kepala TU Baitul Quran, Staf Renbang dan Syiar Pesantren. Sementara dari Kuttab Al-Fatih dihadiri oleh Ustadz Ahmad Jamaludin sebagai pemateri, yang memaparkan dan sharing terkait program pembelajaran santri serta kurikulum di Kuttab Al Fatih.
Mengawali kegiatan, Kepala Sekretariat Pesantren, Yana Nurjaman, terlebih dahulu menyampaikan maksud dan tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk silaturahim dan juga Tholabul Ilmi kepada Kuttab Al-Fatih. Selanjutnya Yana mengenalkan tim Pesantren yang ikut serta dalam kegiatan silaturahim dan studi banding tersebut.
“Maksud dan tujuan diadakannya pertemuan ini adalah, pertama untuk bersilaturahim dengan Kuttab Al-Fatih, semoga dengan silaturahim ini Pesantren Daarut Tauhiid dan Kuttab Al-Fatih menjadi erat. Kedua adalah Tholabul Ilmi,Pesantren Daarut Tauhiid Tholabul Ilmi kepada Kuttab Al-Fatih yang sudah diketahui bahwa Kuttab Al-Fatih sudah memiliki kurikulum khas.” Tutur Yana dalam pembukaanya.
Ditambahkan oleh Wakil Kepala Harian Pesantren, Dadan Junaedi, bahwa tujuan diadakannya studi banding kepada Kuttab Al-Fatih adalah untuk menguatkan kurikulum di Pesantren Daarut Tauhiid. Dengan begitu, Pesantren Daarut Tauhiid nantinya akan menyerap ilmu dari Kuttab Al-Fatih, khususnya terkait kurikulum yang sudah diimplementasikan.
“Bulan Januari adalah bulan konsolidasi untuk merumuskan program di 2021. Untuk itu, Kami ingin menguatkan kurikulum di Pesantren Daarut Tauhiid. Salahsatunya yaitu dengan cara menimba ilmu kepada Kuttab Al-Fatih. Harapannya Kami akan banyak mendengarkan ilmu yang sudah diimplementasikan di Kuttab Al-Fatih.” Terang Dadan.
Pada acara inti, perwakilan dari Kuttab Al-Fatih, Ustadz Ahmad Jamaludin, memaparkan terkait gambaran kegiatan program di Kuttab Al-Fatih. Dianatara yang disampaikan adalah mengenai metode dan juga kurikulum yang diterapkan di Kuttab Al-Fatih.
“Sumber rujukan pembelajaran yang dijalankan di Kuttab Al-Fatih adalah Al-Quran, Hadits dan Siroh Nabawiyah yang menjadi langkah-langkah awal untuk peradaban dalam bidang pendidikan. Adapun kurikulum yang diterapkan di Kuttab Al-Fatih adalah kurikulum Iman dan Al-Quran. Untuk keberhasilan dalam pendidikan, keterlibatan orang tua memang yang sangat ditekankan dalam mendidik anak. Di Kuttab sendiri orang tua sangat dilibatkan, bahkan menjadi syarat ketika santri mendaftar ke Kuttab. Salah satu visinya yaitu harus menjauhkan dari Api Neraka.” Terang Ustadz Ahmad.
Kegiatan silaturhaim dan studi banding ini diakhiri dengan sesi diskusi, tanya jawab terkait kurikulum yang sudah disampaikan oleh Ustadz Ahmad. Jika kondisi pandemi sudah aman, direncanakan silaturahim dan studi banding ini akan dilanjutan oleh Tim Pesantren Daarut Tauhiid dengan langsung berkunjung ke Kuttab Al-Fatih Bandung (Cimenyan). (AP)